Melanjutkan tulisan sebelumnya :
- "Makelar Politik" di Pilkada Tangsel (bag. 2) http://www.facebook.com/note.php?note_id=463777597342 dan dihubungkan denan tulisan yang jauh hari pernah saya tulis berjudul :
- "Arsid - Andre Pilkada Ini Bukan Opera Sesaat" http://www.facebook.com/note.php?note_id=457569047342%EF%BB%BF
Saya mencoba mengexplore pertarungan batin yang ada dalam hati bang Arsid saat ini. Ada 2 (dua) hal penting yang menjadi beban Arsid Di Hati yaitu sebagai Birokrat dan satunya sebagai Putra Daerah yang harus memegang Amanah Pemilihnya.
Sebagai Birokrat
- Tampilnya Arsid ke Panggung Politik bukanlah serta merta dan apa adanya, IJIN, RESTU dan SOKONGAN dari Pimpinan pastilah ada, tidak akan mungkin melenggang sendirian.
- Bila tidak Patuh pada RULE yang sudah disepakati, bisa terhenti karirnya di Birokrasi, dikucilkan dari habitatnya, punya Kursi Tanpa Berkas, berseragam Dinas Tanpa Tugas.
Sebagai Putra Daerah
- Dengan Jargon Paham Dah dan Sudah Wayahnya yang sudah membuat bangga Masyarakat Tangsel, kiprah Politiknya dinanti dan diharap.
- Dengan perolehan suara yang begitu kuat, tak laik rasanya bang Arsid berkhianat kepada rakyat, berdiiam diri, tidak mampu bersikap.
Keduanya Pilihan yang sulit namun disini bang Arsid akan teruji kemampuan dan keberaniannya, dan bakal terpuji dalam sejarah Pilkada ini, bila :
- Bukan masalah apakah di MK anda menang atau kalah, selama proses masih berlangsung, kewajiban Arsid merangkul pendukungnya, bersama mereka Arsid naik, bersama mereka pula Arsid semestinya ada disana.
- Bila tulisan fiktif ini ada nuansa kebenarannya, beranikah Arsid menjadi bagian dari saksi kunci kecurangan sistemik yang selama ini disorot banyak kalangan.
- Sejarah selalu menorehkan Tinta Emas bagi mereka yang mampu Menyempal dari kondisi penuh Tekanan dan Paksaan, Ancaman dan Kegamanagan pada Situasi Kondisi dan Waktu yang tepat, yang bisa jadi tak akan terulang kemudian.
Demikian saya akhiri tulisan dengan judul berantai ini, selanjutnya saya akan mencoba menulis sesuatu tentang peran serta Masyarakat dalam percaturan Politik di Pilkada Tangsel.
Ada sedikit tambahan kata penyemangat buat Arsid dalam kegamangannya :
"Seorang Jenderal Harus Menang Dalam Pertempuran dan Membawa Seluruh Pasukannya Dengan Selamat"
Pamulang, jelang sore
(mendung, dingin, sedikit berangin)
30 Nov 2010
FB-cahPamulang : Makelar Politik" di Pilkada Tangsel (bag. 3 akhir)
No comments:
Post a Comment